Minggu, 05 Mei 2013

Lagu Korea yang Paling enak Didengar :

1. Bonamana (2010_ by Super Junior)
2. Lucifer (2011_ By Shinee)
3. Tell Me Your Wish (2010_SNSD)
4. Sexy Free And Single (2012)
5. I Got a Boy (2013_SNSD)
6. Dream Girl (2013_Shinee)
6.Suddenly (Kim Byo Kyung OST.City Hunter)


Siti Mar’atush Sholihah
10620066
RESUME JURNAL
PEMANFAATAN BIOTA TANAH UNTUK KEBERLANJUTAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN LAHAN KERING MASAM
            Pengolahan lahan merupakan salah satu faktor terpenting dalam mencapai hasil yang optimal dan berkelanjutan. Interaksi antara komponen-komponen biotik dan abiotik tanah pda lahan memberikan keseimbangan yang optimal bagi ketersediaan hara dalam tanah yang selanjutnya menjamin keberlangsungan produktivitas lahan dan keberhasilan usaha tani. Kesuburan tanah Ultisol sering kali hanya ditentukan oleh kadar bahan organik pada lapisan atas dan bila lapisan ini tererosi maka tanah menjadi miskin hara dan bahan organik. Tanah ultisol mempunyai kemampuan menyemat fosfat cukup tinggi,sehingga sebagian besar fosfat dalam keadaan tersemat oleh AL dan Fe tidak terseia bagi tanaman maupun biota tanah.
            Mikroba sngat berperan dalam membantu pertumbuhan tanaman melalui penyediaan hara(mikroba penambat N,pelarut P,membantu penyerapan hara dan pengendali hama penyakit. Aktivitas beberapa group fauna tanah menguntungkan bagi tanaman tetapi beberapa group fauna tanah lainnya dapat merugikan tanaman. Secara keseluruhan aktivitas berbagai group biota tanah menciptakan agroekosistem lahan. Group-group fauna tanah yang menguntungkan antara lain berperan sebagai 1) saprofagus2)Geofagus3)predator. Salah satu biota tanah yang berperan sebagai saprofagus maupun geofagus adalah cacing tanah. Cacing tanah dapat meningkatkan perbaikan sifat kimia,fisik dan biologis tanah. Penggunaan cacing Pharethima hupiensis yang merupakan cacing tanah anagaesis dengan populasi 1 ekor/kg tanah disertai pemberian bahan organik 5t/ha dapat meningkatkanhasil jagung varietas Sukmaraga hingga 40%. 
            Kegiatan pertanian konvensional yang hanya berorientasi pada pemaksimalan hasil dengan mengandalkan bahan kimia berupa pupuk dan biosida secara terus menerus mengakibatkan penuruna kualitas lingkungan. Kemunduran fisik,kimia dan hayati tanah pada sebaggian besar sistem pertanian konvensional dalam jangka panjang merupakan salah satu masalah seriusbagi keberlanjutan usaha tani. Salah satu komponen ekosistem tanah adalah mikroba yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman. Berbagai mikroba hidup bersimbiosis dengan tanaman membentuk bintil akar(Rhizhobium) mengkoloni akar atau hidup dijaringan tanaman dan di dalam tanah. Fauna tanah berperan dalam memperbaiki struktur tanah melalui penurunan berat jenis,peningkatan ruang pori,aerasi,drainase,kapasitas penyimpanan air dan dekomposisi bahan organik,pencampuran partikel tanah,penyebaran mikroba serta perbaikan struktur agregat tanah.
            Peran biota tanah dalam mempetahankan kualitas tanah tidak diragukan lagi,tetapi kemampuan tersebut kurang dimanfaatkan karena masih banyak teknologi yang dikuasai. Teknologi yang diperlukan dalam pemanfaatan biota tanah meliputi seleksi spesies unggul,pemeliharaan,perbanyakan dan penggunaan kembali pda waktu tempat yang tepat. Tanah pada lahan kering dikawasan tropika basah umumnya memiliki lapisan bawah yang padat untuk tanah yang relatif tua serta miskin hara. Ada umunya tanah-tanah yang baru dibuka kadar bahan organik yang cukup tinggi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian inokulan cacing tanah dapat meningkatkan P tersedia tanah dan jumlah kation menurunkan C/N,mengeliminir Al dalam tanah,meningkatkan ruang pori total,menurunkan bulk density serta meningkatkan ori drainase dan permeabilitas tanah.
            Walaupun pengaruh terhadap pembentukan tanah dan dekomposisi bahan organikbersifat tidak langsung,secara umum biota tanah dapat dipandangsebagai pengatur proses fisik,kimia maupun biokimia dalam tanah. Penggunaan pestisida ,nematisida dan fungusida perlu dikurangi. Praktik pertanian yang berpengaruh positif terhadap populasi biota tanah adalah bahan organik(mulsa,pupuk dsb),pengilahan tanah minimum,pupuk hijau tanaman penutup tanah,pergiliran tanaman,pertanian organik,pengapuran,pemupukan,sedangjan yang berpengaruh negatif adalah penggunaan estisida terlalu sering.
            Bakteri penambat N yang hidup bebas seperti  Azotobacter,Azopirillum dan beijenrikia dapat digunakan pada tanaman dari family Graminiae seperti padi,jagung dan sogum. Mikroba pelarut fosfat dapat mengahasilkan senyawa organik yang dapat melarutkan P-tanah,sehingga ketersediaan Pbagi tanaman meningkat dan mengurangi takaran penggunaan pupuk P. Cendawan mikoriza arbuskula(CMA) memungkinkan tanaman memperoleh air yang cukuppada kondisi lingkungan yang miskin unsur hara dan kering,perlindungan terhadap patogen tanah maupun unsur beracun dan secara tidak langsung melalui perbaikan struktur tanah.
            Pengelolahan bahan organikmeliputi pola tanam dan pemakaian pupuk organik. Pupuk organik sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan keanekaragaman dan kelimpahan biota tanah. Pemakaian pupuk anorganik seperti urea dan pengapuran mngkin diperlukan tetapi hanya sebatas memenuhi kebutuhan tanaman bkan untuk meningkatkan pH tanah maupun mengurangi kadar AL tanah.
Siti Mar’atush Sholihah
10620066
RESUME JURNAL
PEMANFAATAN BIOTA TANAH UNTUK KEBERLANJUTAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN LAHAN KERING MASAM
            Pengolahan lahan merupakan salah satu faktor terpenting dalam mencapai hasil yang optimal dan berkelanjutan. Interaksi antara komponen-komponen biotik dan abiotik tanah pda lahan memberikan keseimbangan yang optimal bagi ketersediaan hara dalam tanah yang selanjutnya menjamin keberlangsungan produktivitas lahan dan keberhasilan usaha tani. Kesuburan tanah Ultisol sering kali hanya ditentukan oleh kadar bahan organik pada lapisan atas dan bila lapisan ini tererosi maka tanah menjadi miskin hara dan bahan organik. Tanah ultisol mempunyai kemampuan menyemat fosfat cukup tinggi,sehingga sebagian besar fosfat dalam keadaan tersemat oleh AL dan Fe tidak terseia bagi tanaman maupun biota tanah.
            Mikroba sngat berperan dalam membantu pertumbuhan tanaman melalui penyediaan hara(mikroba penambat N,pelarut P,membantu penyerapan hara dan pengendali hama penyakit. Aktivitas beberapa group fauna tanah menguntungkan bagi tanaman tetapi beberapa group fauna tanah lainnya dapat merugikan tanaman. Secara keseluruhan aktivitas berbagai group biota tanah menciptakan agroekosistem lahan. Group-group fauna tanah yang menguntungkan antara lain berperan sebagai 1) saprofagus2)Geofagus3)predator. Salah satu biota tanah yang berperan sebagai saprofagus maupun geofagus adalah cacing tanah. Cacing tanah dapat meningkatkan perbaikan sifat kimia,fisik dan biologis tanah. Penggunaan cacing Pharethima hupiensis yang merupakan cacing tanah anagaesis dengan populasi 1 ekor/kg tanah disertai pemberian bahan organik 5t/ha dapat meningkatkanhasil jagung varietas Sukmaraga hingga 40%. 
            Kegiatan pertanian konvensional yang hanya berorientasi pada pemaksimalan hasil dengan mengandalkan bahan kimia berupa pupuk dan biosida secara terus menerus mengakibatkan penuruna kualitas lingkungan. Kemunduran fisik,kimia dan hayati tanah pada sebaggian besar sistem pertanian konvensional dalam jangka panjang merupakan salah satu masalah seriusbagi keberlanjutan usaha tani. Salah satu komponen ekosistem tanah adalah mikroba yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman. Berbagai mikroba hidup bersimbiosis dengan tanaman membentuk bintil akar(Rhizhobium) mengkoloni akar atau hidup dijaringan tanaman dan di dalam tanah. Fauna tanah berperan dalam memperbaiki struktur tanah melalui penurunan berat jenis,peningkatan ruang pori,aerasi,drainase,kapasitas penyimpanan air dan dekomposisi bahan organik,pencampuran partikel tanah,penyebaran mikroba serta perbaikan struktur agregat tanah.
            Peran biota tanah dalam mempetahankan kualitas tanah tidak diragukan lagi,tetapi kemampuan tersebut kurang dimanfaatkan karena masih banyak teknologi yang dikuasai. Teknologi yang diperlukan dalam pemanfaatan biota tanah meliputi seleksi spesies unggul,pemeliharaan,perbanyakan dan penggunaan kembali pda waktu tempat yang tepat. Tanah pada lahan kering dikawasan tropika basah umumnya memiliki lapisan bawah yang padat untuk tanah yang relatif tua serta miskin hara. Ada umunya tanah-tanah yang baru dibuka kadar bahan organik yang cukup tinggi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian inokulan cacing tanah dapat meningkatkan P tersedia tanah dan jumlah kation menurunkan C/N,mengeliminir Al dalam tanah,meningkatkan ruang pori total,menurunkan bulk density serta meningkatkan ori drainase dan permeabilitas tanah.
            Walaupun pengaruh terhadap pembentukan tanah dan dekomposisi bahan organikbersifat tidak langsung,secara umum biota tanah dapat dipandangsebagai pengatur proses fisik,kimia maupun biokimia dalam tanah. Penggunaan pestisida ,nematisida dan fungusida perlu dikurangi. Praktik pertanian yang berpengaruh positif terhadap populasi biota tanah adalah bahan organik(mulsa,pupuk dsb),pengilahan tanah minimum,pupuk hijau tanaman penutup tanah,pergiliran tanaman,pertanian organik,pengapuran,pemupukan,sedangjan yang berpengaruh negatif adalah penggunaan estisida terlalu sering.
            Bakteri penambat N yang hidup bebas seperti  Azotobacter,Azopirillum dan beijenrikia dapat digunakan pada tanaman dari family Graminiae seperti padi,jagung dan sogum. Mikroba pelarut fosfat dapat mengahasilkan senyawa organik yang dapat melarutkan P-tanah,sehingga ketersediaan Pbagi tanaman meningkat dan mengurangi takaran penggunaan pupuk P. Cendawan mikoriza arbuskula(CMA) memungkinkan tanaman memperoleh air yang cukuppada kondisi lingkungan yang miskin unsur hara dan kering,perlindungan terhadap patogen tanah maupun unsur beracun dan secara tidak langsung melalui perbaikan struktur tanah.
            Pengelolahan bahan organikmeliputi pola tanam dan pemakaian pupuk organik. Pupuk organik sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan keanekaragaman dan kelimpahan biota tanah. Pemakaian pupuk anorganik seperti urea dan pengapuran mngkin diperlukan tetapi hanya sebatas memenuhi kebutuhan tanaman bkan untuk meningkatkan pH tanah maupun mengurangi kadar AL tanah.

Siti Mar’atush Sholihah
10620066
RESUME JURNAL
PEMANFAATAN BIOTA TANAH UNTUK KEBERLANJUTAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN LAHAN KERING MASAM
            Pengolahan lahan merupakan salah satu faktor terpenting dalam mencapai hasil yang optimal dan berkelanjutan. Interaksi antara komponen-komponen biotik dan abiotik tanah pda lahan memberikan keseimbangan yang optimal bagi ketersediaan hara dalam tanah yang selanjutnya menjamin keberlangsungan produktivitas lahan dan keberhasilan usaha tani. Kesuburan tanah Ultisol sering kali hanya ditentukan oleh kadar bahan organik pada lapisan atas dan bila lapisan ini tererosi maka tanah menjadi miskin hara dan bahan organik. Tanah ultisol mempunyai kemampuan menyemat fosfat cukup tinggi,sehingga sebagian besar fosfat dalam keadaan tersemat oleh AL dan Fe tidak terseia bagi tanaman maupun biota tanah.
            Mikroba sngat berperan dalam membantu pertumbuhan tanaman melalui penyediaan hara(mikroba penambat N,pelarut P,membantu penyerapan hara dan pengendali hama penyakit. Aktivitas beberapa group fauna tanah menguntungkan bagi tanaman tetapi beberapa group fauna tanah lainnya dapat merugikan tanaman. Secara keseluruhan aktivitas berbagai group biota tanah menciptakan agroekosistem lahan. Group-group fauna tanah yang menguntungkan antara lain berperan sebagai 1) saprofagus2)Geofagus3)predator. Salah satu biota tanah yang berperan sebagai saprofagus maupun geofagus adalah cacing tanah. Cacing tanah dapat meningkatkan perbaikan sifat kimia,fisik dan biologis tanah. Penggunaan cacing Pharethima hupiensis yang merupakan cacing tanah anagaesis dengan populasi 1 ekor/kg tanah disertai pemberian bahan organik 5t/ha dapat meningkatkanhasil jagung varietas Sukmaraga hingga 40%. 
            Kegiatan pertanian konvensional yang hanya berorientasi pada pemaksimalan hasil dengan mengandalkan bahan kimia berupa pupuk dan biosida secara terus menerus mengakibatkan penuruna kualitas lingkungan. Kemunduran fisik,kimia dan hayati tanah pada sebaggian besar sistem pertanian konvensional dalam jangka panjang merupakan salah satu masalah seriusbagi keberlanjutan usaha tani. Salah satu komponen ekosistem tanah adalah mikroba yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman. Berbagai mikroba hidup bersimbiosis dengan tanaman membentuk bintil akar(Rhizhobium) mengkoloni akar atau hidup dijaringan tanaman dan di dalam tanah. Fauna tanah berperan dalam memperbaiki struktur tanah melalui penurunan berat jenis,peningkatan ruang pori,aerasi,drainase,kapasitas penyimpanan air dan dekomposisi bahan organik,pencampuran partikel tanah,penyebaran mikroba serta perbaikan struktur agregat tanah.
            Peran biota tanah dalam mempetahankan kualitas tanah tidak diragukan lagi,tetapi kemampuan tersebut kurang dimanfaatkan karena masih banyak teknologi yang dikuasai. Teknologi yang diperlukan dalam pemanfaatan biota tanah meliputi seleksi spesies unggul,pemeliharaan,perbanyakan dan penggunaan kembali pda waktu tempat yang tepat. Tanah pada lahan kering dikawasan tropika basah umumnya memiliki lapisan bawah yang padat untuk tanah yang relatif tua serta miskin hara. Ada umunya tanah-tanah yang baru dibuka kadar bahan organik yang cukup tinggi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian inokulan cacing tanah dapat meningkatkan P tersedia tanah dan jumlah kation menurunkan C/N,mengeliminir Al dalam tanah,meningkatkan ruang pori total,menurunkan bulk density serta meningkatkan ori drainase dan permeabilitas tanah.
            Walaupun pengaruh terhadap pembentukan tanah dan dekomposisi bahan organikbersifat tidak langsung,secara umum biota tanah dapat dipandangsebagai pengatur proses fisik,kimia maupun biokimia dalam tanah. Penggunaan pestisida ,nematisida dan fungusida perlu dikurangi. Praktik pertanian yang berpengaruh positif terhadap populasi biota tanah adalah bahan organik(mulsa,pupuk dsb),pengilahan tanah minimum,pupuk hijau tanaman penutup tanah,pergiliran tanaman,pertanian organik,pengapuran,pemupukan,sedangjan yang berpengaruh negatif adalah penggunaan estisida terlalu sering.
            Bakteri penambat N yang hidup bebas seperti  Azotobacter,Azopirillum dan beijenrikia dapat digunakan pada tanaman dari family Graminiae seperti padi,jagung dan sogum. Mikroba pelarut fosfat dapat mengahasilkan senyawa organik yang dapat melarutkan P-tanah,sehingga ketersediaan Pbagi tanaman meningkat dan mengurangi takaran penggunaan pupuk P. Cendawan mikoriza arbuskula(CMA) memungkinkan tanaman memperoleh air yang cukuppada kondisi lingkungan yang miskin unsur hara dan kering,perlindungan terhadap patogen tanah maupun unsur beracun dan secara tidak langsung melalui perbaikan struktur tanah.
            Pengelolahan bahan organikmeliputi pola tanam dan pemakaian pupuk organik. Pupuk organik sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan keanekaragaman dan kelimpahan biota tanah. Pemakaian pupuk anorganik seperti urea dan pengapuran mngkin diperlukan tetapi hanya sebatas memenuhi kebutuhan tanaman bkan untuk meningkatkan pH tanah maupun mengurangi kadar AL tanah.