Siti
Mar’atush Sholihah
10620066
RESUME
JURNAL
PEMANFAATAN
BIOTA TANAH UNTUK KEBERLANJUTAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN LAHAN KERING MASAM
Pengolahan lahan merupakan salah satu faktor terpenting
dalam mencapai hasil yang optimal dan berkelanjutan. Interaksi antara
komponen-komponen biotik dan abiotik tanah pda lahan memberikan keseimbangan
yang optimal bagi ketersediaan hara dalam tanah yang selanjutnya menjamin
keberlangsungan produktivitas lahan dan keberhasilan usaha tani. Kesuburan
tanah Ultisol sering kali hanya ditentukan oleh kadar bahan organik pada
lapisan atas dan bila lapisan ini tererosi maka tanah menjadi miskin hara dan
bahan organik. Tanah ultisol mempunyai kemampuan menyemat fosfat cukup
tinggi,sehingga sebagian besar fosfat dalam keadaan tersemat oleh AL dan Fe
tidak terseia bagi tanaman maupun biota tanah.
Mikroba sngat berperan dalam membantu pertumbuhan tanaman
melalui penyediaan hara(mikroba penambat N,pelarut P,membantu penyerapan hara
dan pengendali hama penyakit. Aktivitas beberapa group fauna tanah
menguntungkan bagi tanaman tetapi beberapa group fauna tanah lainnya dapat
merugikan tanaman. Secara keseluruhan aktivitas berbagai group biota tanah
menciptakan agroekosistem lahan. Group-group fauna tanah yang menguntungkan
antara lain berperan sebagai 1) saprofagus2)Geofagus3)predator. Salah satu
biota tanah yang berperan sebagai saprofagus maupun geofagus adalah cacing
tanah. Cacing tanah dapat meningkatkan perbaikan sifat kimia,fisik dan biologis
tanah. Penggunaan cacing Pharethima hupiensis yang merupakan cacing tanah
anagaesis dengan populasi 1 ekor/kg tanah disertai pemberian bahan organik
5t/ha dapat meningkatkanhasil jagung varietas Sukmaraga hingga 40%.
Kegiatan pertanian konvensional yang hanya berorientasi
pada pemaksimalan hasil dengan mengandalkan bahan kimia berupa pupuk dan
biosida secara terus menerus mengakibatkan penuruna kualitas lingkungan.
Kemunduran fisik,kimia dan hayati tanah pada sebaggian besar sistem pertanian
konvensional dalam jangka panjang merupakan salah satu masalah seriusbagi
keberlanjutan usaha tani. Salah satu komponen ekosistem tanah adalah mikroba
yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman. Berbagai mikroba
hidup bersimbiosis dengan tanaman membentuk bintil akar(Rhizhobium) mengkoloni
akar atau hidup dijaringan tanaman dan di dalam tanah. Fauna tanah berperan
dalam memperbaiki struktur tanah melalui penurunan berat jenis,peningkatan
ruang pori,aerasi,drainase,kapasitas penyimpanan air dan dekomposisi bahan
organik,pencampuran partikel tanah,penyebaran mikroba serta perbaikan struktur
agregat tanah.
Peran biota tanah dalam mempetahankan kualitas tanah
tidak diragukan lagi,tetapi kemampuan tersebut kurang dimanfaatkan karena masih
banyak teknologi yang dikuasai. Teknologi yang diperlukan dalam pemanfaatan
biota tanah meliputi seleksi spesies unggul,pemeliharaan,perbanyakan dan
penggunaan kembali pda waktu tempat yang tepat. Tanah pada lahan kering
dikawasan tropika basah umumnya memiliki lapisan bawah yang padat untuk tanah
yang relatif tua serta miskin hara. Ada umunya tanah-tanah yang baru dibuka
kadar bahan organik yang cukup tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian inokulan cacing tanah dapat
meningkatkan P tersedia tanah dan jumlah kation menurunkan C/N,mengeliminir Al
dalam tanah,meningkatkan ruang pori total,menurunkan bulk density serta
meningkatkan ori drainase dan permeabilitas tanah.
Walaupun pengaruh terhadap pembentukan tanah dan
dekomposisi bahan organikbersifat tidak langsung,secara umum biota tanah dapat
dipandangsebagai pengatur proses fisik,kimia maupun biokimia dalam tanah.
Penggunaan pestisida ,nematisida dan fungusida perlu dikurangi. Praktik
pertanian yang berpengaruh positif terhadap populasi biota tanah adalah bahan
organik(mulsa,pupuk dsb),pengilahan tanah minimum,pupuk hijau tanaman penutup
tanah,pergiliran tanaman,pertanian organik,pengapuran,pemupukan,sedangjan yang
berpengaruh negatif adalah penggunaan estisida terlalu sering.
Bakteri penambat N yang hidup bebas seperti Azotobacter,Azopirillum dan beijenrikia dapat digunakan pada
tanaman dari family Graminiae seperti padi,jagung dan sogum. Mikroba pelarut
fosfat dapat mengahasilkan senyawa organik yang dapat melarutkan
P-tanah,sehingga ketersediaan Pbagi tanaman meningkat dan mengurangi takaran
penggunaan pupuk P. Cendawan mikoriza
arbuskula(CMA) memungkinkan tanaman memperoleh air yang cukuppada kondisi
lingkungan yang miskin unsur hara dan kering,perlindungan terhadap patogen
tanah maupun unsur beracun dan secara tidak langsung melalui perbaikan struktur
tanah.
Pengelolahan bahan organikmeliputi pola tanam dan
pemakaian pupuk organik. Pupuk organik sangat bermanfaat untuk menyuburkan
tanah dan meningkatkan keanekaragaman dan kelimpahan biota tanah. Pemakaian
pupuk anorganik seperti urea dan pengapuran mngkin diperlukan tetapi hanya
sebatas memenuhi kebutuhan tanaman bkan untuk meningkatkan pH tanah maupun
mengurangi kadar AL tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar