Rabu, 27 Juni 2012

Pohon Tegakan


TUGAS
TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI
                       
TUMBUHAN TEGAKAN
Alun-alun kota malang (taman kota)
Alamat: Jl. Jend Basuki Rachmad Malang
Penelitian ini di laksanakan pada hari Rabu,14 Maret 2012 Pukul 14.00-16.00  WIB


Oleh:
Achmad shonhaji                     (10620043)
Mega Puspita Sari                   (10620056)
Siti Mar’atush Sholihah          (10620066)




JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2012

1.Cemara Norfolk (Araucaria heteropylla (Salisb.) Franco.)


Klasifikasi
 Kingdom : plantae
            Divisi : Spermatophyta
Kelas : Coniferae
Ordo : Araucariales
Famili : Araucariaceae
Genus : Araucaria
Spesies : Araucaria heteropylla (Salisb.)Franco.
Nama daerah : Cemara Norfolk (Indonesia)
Suku cemara-cemaraan atau Casuarinaceae meliputi sekitar 70 jenis tetumbuhan. Sebagian besar suku ini terdapat di Belahan Bumi Selatan, terutama di wilayah tropis Dunia Lama, termasuk Indo-Malaysia, Australia, dan Kepulauan Pasifik. Tumbuhan ini dapat hidup dengan baik bila ditempatkan di tempat yang terbuka dan kena sinar matahari langsung terutama daerah dataran rendah.
Batang
Cemara Norfolk termasuk jenis tanaman pohon besar, ketinggiannya dapat mencapai 60 meter. Batang tanaman kasar, mencapai ketinggian 5 m lebih dengan cabang-cabang melintang atau tumbuh horizontal mengelilingi pohon.  Setiap tahun tanaman ini pertumbuhannya bertambah 7,5 – 15 cm. 
Ranting dan daun
Pada tanaman yang muda, susunan cabang-cabang dan ranting-rantingnya teratur rapi. Cabang-cabang dan ranting-ranting menyerupai daun, berbentuk seperti jarum-jarum yang tumpul dengan panjang 1 – 1,5 cm. Pohon tanaman ini membentuk mahkota berbentuk pyramidal.  Daunnya selalu hijau dan tidak pernah gugur (evergreen).
Bunga dan buah
Bunganya memiliki benang sari banyak. Buahnya berbentuk runjung, buah yang sudah besar dapat berdiameter 10-13 cm (Suryowinoto, 1997). Pepohonan ini bukan termasuk Gymnospermae, sehingga mempunyai bunga, baik jantan maupun betina. Bunga betinanya nampak seperti berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan.
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan tanaman yang biasa dilakukan ialah dengan cara pencangkokan batangnya. Batang yang dicangkok harus dipilih yang tidak terlalu muda atau terlalu muda. Beberapa lama setelah dilakukan pencangkokan biasanya di sekitar bekas sayatan akan keluar akar-akarnya. Bila jumlah akar-akar cangkokan ini sudah cukup banyak dan diperkirakan sudah dapat hidup untuk ditanam, bibit cangkokan ini sudah dapat dipotong dan ditanam di tempat yang telah disiapkan untuk penanaman (Suryowinoto, 1997).
Pemeliharaan/perawatan tanaman
Cemara Norfolk dapat hidup dengan baik di tempat-tempat yang terbuka dan kena sinar matahari secara langsung terutama di daerah-daerah dataran rendah. Perawatan tanaman juga tidak terlalu sulit. Untuk mendapatkan tanaman yang tumbuh baik dan sehat, media tanam atau lahan yang akan ditanami harus subur, gembur dan drainase diatur dengan baik. Pada permulaan tumbuhnya, penyiraman dan pemupukan perlu dilakukan secara teratur sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dari tanaman tersebut (Suryowinoto, 1997).
Pemanfaatan
Jenis-jenis tanaman Araucaria termasuk spesies Araucaria heterophylla merupakan tanaman yang sering dipergunakan untuk keperluan tanaman hias. Jenis-jenis tanaman Araucaria juga menghasilkan resin (Tjitrosoepomo, 2002).
Tanaman yang menghasilkan resin dapat dipergunakan untuk keperluhan bahan-bahan kosmetika. Kayu-kayu tua dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar, tetapi jenis ini sangat cepat terbakar sehingga bara api akan menjadi lebih cepat habis.
2. Beringin (Ficus benjamina L.)
 

Klasifikasi
 Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
            Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae (suku nangka-nangkaan)
Genus : Ficus
Spesies : Ficus benjamina L.
Beringin banyak ditemukan di tepi jalan, pinggiran kota atau tumbuh di tepi jurang. Habitus berbentuk Pohon, tinggi 20 – 25 m. Batang tanaman tegak, bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, pada batang tumbuh akar gantung, coklat kehitaman.
Batang
Pohon besar, tinggi 20 - 25 m, berakar tunggang. Batang tegak, bulat, permukaan kasar, cokelat kehitaman, percabangan simpodial, pada batang keluar akar gantung (akar udara).
Daun
Daun dari tumbuhan beringin ini yaitu tunggal, bersilang berhadapan, tepi rata, ujung pertulangan, menyirip, hijau, bertangkai pendek, letak bersilang berhadapan, bentuknya lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal turnpul, panjang 3 - 6 cm, lebar 2 - 4 cm, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga, buah dan biji
Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, kelopak bentuk corong, mahkota bulat, halus, kuning kehijauan. Buah buni, bulat, panjang 0,5 - 1 cm, masih muda hijau, setelah tua merah. Buah buni, bulat, panjang0,5-1cm, masih muda hijau, setelah tua merah . biji : bulat, keras, putih. 

Akar
Akar dari tumbuhan beringin ini yaitu akar tunggang berwarna coklat.
Pemanfaatan
Pohon beringin ini biasanya oleh masyarakat di pergunakan sebagai tanaman peneduh di pinggir jalan dan juga sebagai penyerap karbon dioksida untuk menetralisir polusi udara.
Pada daun ficus benjamina berkhasiat sebagai obat sakit sawanan pada anak. Untuk  obat sawanan dipakai ±100gram daun ficus benjamina., dicuci dan direbus dengan 5liter air selama 25 menit. Air rebusan setelah agak dingin digunakan untuk memandikan anak yang  sedang sakit.
3.Palem Putri (Veitchia merillii)
Description: C:\Users\SITI MARATUSHOLIHAH\Pictures\TUGAS TTT\DSC01915.JPG
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
                     Sub Kelas: Arecidae
                         Ordo: Arecales
                             Famili: Arecaceae (suku pinang-pinangan)
                                 Genus: Veitchia
                                     Spesies: Veitchia merillii (Becc.) H. E. Moore.

Palem putri memiliki bentuk tubuh seperti palem raja hanya saja lebih kecil (sehingga disebut palem putri). Palem ini menunjukkan kecantikkannya ketika sudah memiliki buah layaknya putri raja memerkan perhiasannya.
 Akarnya tumbuh dari pangkal batang, berbentuk silinder, kurang bercabang tetapi biasanya tumbuh banyak dan masif (padat). Akar palem ini biasanya menghunjam dalam ke tanah, sehingga mampu menopang batang yang tumbuh menjulang tinggi (hingga 20m atau bahkan lebih).Batangnya beruas-ruas dan tidak memiliki kambium sejati. Bila diiris melintang, batangnya memperlihatkan saluran pembuluh yang menyebar di bagian dalamnya. Luka batang ini cenderung tidak tertutup kembali, justru malah membesar atau malah membusuk.
 Daun majemuk dan tersusun menyirip tunggal yang khas dan menjadi tanda pengenal yang paling mudah. Pada beberapa kelompok ditumbuhi duri. Tangkai daun dilengkapi pelepah daun yang membungkus batang. Bunga tersusun dalam karangan yang bila masih muda terlindung oleh seludang bunga. Karangan bunga palem ini disebut mayang. Tangkai mayang ini bila dilukai akan mengeluarkan cairan manis yang disebut nira. Dalam karangan bunga ini terdapat bunga betina dan/atau bunga jantan. Jika keduanya ditemukan bunga betina terletak di bagian lebih pangkal. Orang Jawa menyebut bunga betina sebagai bluluk. Penyerbukan dilakukan oleh serangga atau burung. Buahnya biasanya memiliki kulit luar yang relatif tebal, yang menutupi bagian dalam (mesokarpium) yang berair atau berserat. Biji dilindungi oleh lapisan buah bagian dalam (endokarpium) yang keras dan berkayu. Pada kelapa, lapisan ini disebut sebagai batok. Serat buah dikenal juga sebagai sabut. Di dalam batok terdapat biji yang ketika buah masih muda relatif cair dan berangsur-angsur membentuk endapan yang semakin lama mengeras. Endapan ini biasanya mengandung banyak lemak dan protein. Beberapa jenis masih menyisakan cairan di dalamnya. Cairan ini dapat diminum sebagai minuman penyegar (seperti pada kelapa dan siwalan).Buah palem biasanya berwarna coklat tua agak kehitaman biasanya menempel pada pangkal batang atas.
Palem Putri Seperti palem Raja, palem Putri sering ditanam di pinggir jalan. Bentuknya mirip palem Raja, namun warna daunnya lebih hijau dan lebih lebar. Palem ini didatangkan dari Madagaskar.






4.Kamboja(Plumeria acuminata Ait)
Description: C:\Users\SITI MARATUSHOLIHAH\Pictures\TUGAS TTT\DSC01913.JPG

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Asteridae
                         Ordo: Gentianales
                             Famili: Apocynaceae
                                 Genus: Plumeria
                                     Spesies: Plumeria acuminata Ait


              Deskripsi tanamam :Tanaman kamboja di daerah  Tanaman kamboja mempunyai pohon dengan tinggi batang 1,5 sampai 6 m, bengkok dan mengandung getah. Tumbuhan asal Amerika ini biasanya ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, taman.Tanaman  Tumbuh di daerah dataran rendah 1 sampai 700 m di atas permukaan laut.Ketika besar akan berbentuk perdu.Rantingnya besar, daun berkelompok rapat pada ujung ranting, bertangkai daun panjang, daun memanjang berbentuk lanset (lanccolatus), panjang daun 20-40 cm, lebar 6-12,5 cm. Ujung daun meruncing (acuminatus), pangkal daun menyempit , tepi daun rata (integer), tulang daun menyirip, permukaan daun kasap (scaber), warna daun hijau muda sampai hijau tua tidak berbulu. Termasuk bangun daun tidak lengkap. Kamboja mempunyai rumus daun 3/8.Bunga dalam malai rata berkumpul di ujung ranting, kelopak kecil ,sisi dalam tanpa kelenjar, mahkota berbentuk corong, sisi dalam berembut, sisi luar kemerahan atau putih, sisi dalam agak kuning , putih, atau merah, berbau harum.
           Bunga dari kamboja biasanya dapat digunakan sebagai tanaman hias di rumah,taman dan di budidayakan sebagai nilai ekonomi.Tangkai putik pendek, tumpul, lebar, bakal buah satu atau dua, saling berjauhan, berbentuk tabung gepeng memanjang, panjang 18-20cm, lebar 1-2 cm. Batang ( caulis ) : Batang kamboja berkayu dengan warna putih kekuning-kuningan,Jika kamboja sudah besar dan mempunyai umur tua maka batang kamboja semakin mengeras dan tanpak seperti kayu yang kokoh.Batang dari kamboja juga dibungkus lapisan yang menyerupai kulit yang tebal pada kulit tersebut juga banyak di tumbuh oleh organisme lain seperti liken.System akar pada pohon kamboja ini adalah  Tunggang sehingga tumbuhan ini masuk tumbuhan dikotil.
            Bunga kamboja yang terserbuki, akan menghasilkan buah. Bentuk buah seperti pedang dengan lebar antara 0,5 sd. 2 cm. dan panjang antara 7 sd. 20 cm. Kulit buah keras berwarna hijau. Setelah sekitar dua bulan, buah akan menjadi tua dengan ditandai kulit buah berubah menjadi kecokelatan. Apabila dipecah, di dalam buah yang telah tua itu akan dijumpai biji yang bagian ujungnya dilengkapi rumbai berupa bulu halus. Guna rumbai ini, untuk menerbangkan biji agar tumbuh jauh dari tanaman induknya. Biji bunga kamboja ini bisa disemai dalam wadah berisi media pasir dengan humus/kompos, yang ditaruh di bawah terik matahari. Apabila biji ini berasal dari buah hasil penyerbukan sendiri (bunga dari satu individu tanaman), tanaman baru yang dihasilkan akan sama dengan tanaman induknya. Kalau biji ini berasal dari buah hasil persilangan, maka akan dihasilkan adenium hibrida dengan bentuk dan sifat tanaman serta bunga yang berbeda dengan dua induknya.
5.Pakis Haji(Cycas rumphii) Miq Nama umum pakis haji
Description: E:\study\TUGAS TTT\DSC01917.JPG

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Cycadophyta (sikad)
                 Kelas: Cycadopsida
                     Ordo: Cycadales
                         Famili:
Cycadaceae
                             Genus:
Cycas
                                 Spesies: Cycas rumphii Miq
Deskripsi
Pakis haji berhabitus mirip palem tinggi sampai 6 m, kadang-kadang bercabang. namun sebenarnya sangat jauh kekerabatannya. Kemiripan ini berasal dari susunan anak daunnya yang tersusun berpasangan. Daun penuh melingkar di ujung, menyirip, panjang sampai 2.5 m dan 50-150 pasang daun pinak. Semua pakis haji berumah dua (dioecious) sehingga terdapat tumbuhan jantan dan betina. Bunga menyatu dalam cone, cone betina pada ujung dengan banyak karpofil, panjang mencapai 50 cm. Serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan jantan dari runjung besar yang tumbuh dari ujung batang.Biji membulat telur-menjorong, berwarna oranye. Alat betina mirip daun dengan biji-biji tumbuh dari samping. Alat betina tumbuh dari sela-sela ketiak daun. Habitat pakis haji Seringkali sepanjang pantai dan hutan-hutan dataran rendah. Walaupun ia disebut "pakis", dan daun mudanya juga mlungker sebagaimana pakis sejati, pakis haji sama sekali bukan anggota tumbuhan berspora tersebut.
Akar beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh sejenis Cyanobacteria, Anabaena cycadeae, yang pada gilirannya menguntungkan kedua pihak (simbiosis mutualistis). Akar yang terinfeksi akan membentuk semacam bintil-bintil yang berisi jasad renik tersebut.
Manfaat tumbuhan : Bijinya dapat dimakan, diolah menjadi tepung. Biji mentah beracun. Daun yang paling muda dimakan sebagai sayur. Batangnya dapat menghasilkan semacam sagu. Tapal dari biji dan pepagan dipakai untuk menyembuhkan pegal-pegal dan gangguan kulit. jenis ini juga penting sebagai tanaman hias.
6.Kayu putih (Melaleuca leucadendra)
Klasifikasi
Kingdom Plantae
       Divisi  Magnoliophyta
                Kelas Magnoliopsida
Ordo: Myrtales
                               Famili: Myrtaceae
                                        Genus: Melaleuca
                                                 Spesies: Melaleuca leucadendra
Deskripsi
Kayu putih dapat tumbuh di tanah tandus, tahan panas dan dapat bertunas kembali setelah terjadi kebakaran. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 m dpi., dapat tumbuh di dekat pantai di belakang hutan bakau, di tanah berawa atau membentuk hutan kecil di tanah kering sampai basah.
 Pohon, tinggi 10-20 m, kulit batangnya berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan kulit yang terkelupas tidak beraturan. Batang pohonnya tidak terlalu besar, dengan percabangan yang menggantung kebawah.
Daun tunggal, agak tebal seperti kulit, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun berbentuk jorong atau lanset, panjang 4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm, ujung dan pangkalnya runcing, tepi rata, tulang daun hampir sejajar. Permukaan daun berambut, warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan, Daun bila diremas atau dimemarkan berbau minyak kayu putih.
Perbungaan majemuk bentuk bulir, bunga berbentuk seperti lonceng, daun mahkota warna putih, kepala putik berwarna putih kekuningan, keluar di ujung percabangan. Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat muda sampai coklat tua.
 Bijinya halus, sangat ringan seperti sekam, berwarna kuning. Buahnya sebagai obat tradisional disebut merica bolong. Ada beberapa varietas pohon kayu putih. Ada yang kayunya berwarna merah, dan ada yang kayunya berwarna putih. Rumphius membedakan kayu putih dalam varietas daun besar dan varietas daun kecil. Varietas yang berdaun kecil, yang digunakan untuk membuat minyak kayu putih. Daunnya, melalui proses penyulingan, akan menghasilkan minyak atsiri yang disebut minyak kayu putih, yang warnanya kekuning-kuningan sampai kehijau-hijauan. Perbanyakan dengan biji atau tunas akar.
Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari yang panas orang yang berdekatan dengan pohon ini akan dapat membauinya dari jarak yang cukup jauh.
Manfaat
Minyak kayu putih sangat penting dalam menjaga kestabilan dan Fungsi tubuh, Di peruntukan bagi pengobatan luar. Minyak Kayu putih dapat mengobati keluhan-keluhan seperti:Masuk Angin,Reumatik, Radang Usus, Diare, Radang Kulit, Demam,Flu,Perut kembung serta  Peleman otot, Memberikan rasa hangat pada tubuh,Sakit gigi, Sakit kepala, Sakit telinga, Pegal- pegal dan encok, Kejang pada kaki,Gatal di gigit serangga,Luka baru, Luka bakar dan Sebagai obat batuk.
Sejumlah penelitian juga membuktikan, tanaman ini berkhasiat diaforetik (peluruh keringat), analgesik (pereda nyeri), desinfektan (pembunuh kuman), ekspektoran (peluruh dahak), dan antispasmodik (pereda nyeri perut).(KMPS). menghilangkan rasa sakit, membunuh kuman, mengencerkan dahak, dan antikejang.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar