TUGAS
TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI
TUMBUHAN TEGAKAN
Alun-alun kota malang (taman kota)
Alamat: Jl. Jend Basuki Rachmad Malang
Penelitian
ini di laksanakan pada hari Rabu,14 Maret 2012 Pukul 14.00-16.00 WIB
Oleh:
Achmad shonhaji (10620043)
Mega Puspita Sari (10620056)
Siti Mar’atush Sholihah (10620066)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM
MALANG
2012
1.Cemara
Norfolk (Araucaria heteropylla
(Salisb.) Franco.)
Klasifikasi
Kingdom : plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Coniferae
Ordo : Araucariales
Famili : Araucariaceae
Genus : Araucaria
Spesies : Araucaria heteropylla (Salisb.)Franco.
Nama daerah
: Cemara Norfolk (Indonesia)
Suku cemara-cemaraan atau Casuarinaceae meliputi sekitar 70 jenis tetumbuhan. Sebagian
besar suku ini terdapat di Belahan Bumi Selatan, terutama di wilayah tropis
Dunia Lama, termasuk Indo-Malaysia, Australia, dan Kepulauan Pasifik. Tumbuhan
ini dapat hidup dengan baik bila ditempatkan di tempat yang terbuka dan kena sinar matahari
langsung terutama daerah dataran rendah.
Batang
Cemara Norfolk termasuk jenis tanaman pohon besar,
ketinggiannya dapat mencapai 60 meter. Batang tanaman kasar, mencapai ketinggian 5 m
lebih dengan cabang-cabang melintang atau tumbuh horizontal mengelilingi
pohon. Setiap tahun tanaman ini pertumbuhannya bertambah 7,5 – 15
cm.
Ranting dan
daun
Pada tanaman yang muda, susunan cabang-cabang dan
ranting-rantingnya teratur rapi. Cabang-cabang dan ranting-ranting menyerupai
daun, berbentuk seperti jarum-jarum yang tumpul dengan panjang 1 – 1,5
cm. Pohon tanaman ini membentuk mahkota berbentuk pyramidal. Daunnya
selalu hijau dan tidak pernah gugur (evergreen).
Bunga dan
buah
Bunganya memiliki benang sari banyak. Buahnya
berbentuk runjung, buah yang sudah besar dapat berdiameter 10-13 cm
(Suryowinoto, 1997). Pepohonan ini bukan termasuk Gymnospermae,
sehingga mempunyai bunga, baik jantan maupun betina. Bunga betinanya nampak
seperti berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan.
Perbanyakan
tanaman
Perbanyakan tanaman yang biasa dilakukan ialah dengan
cara pencangkokan batangnya. Batang yang dicangkok harus dipilih yang tidak
terlalu muda atau terlalu muda. Beberapa lama setelah dilakukan pencangkokan
biasanya di sekitar bekas sayatan akan keluar akar-akarnya. Bila jumlah
akar-akar cangkokan ini sudah cukup banyak dan diperkirakan sudah dapat hidup
untuk ditanam, bibit cangkokan ini sudah dapat dipotong dan ditanam di tempat
yang telah disiapkan untuk penanaman (Suryowinoto, 1997).
Pemeliharaan/perawatan
tanaman
Cemara Norfolk dapat hidup dengan baik di
tempat-tempat yang terbuka dan kena sinar matahari secara langsung terutama di
daerah-daerah dataran rendah. Perawatan tanaman juga tidak terlalu sulit. Untuk
mendapatkan tanaman yang tumbuh baik dan sehat, media tanam atau lahan yang
akan ditanami harus subur, gembur dan drainase diatur dengan baik. Pada
permulaan tumbuhnya, penyiraman dan pemupukan perlu dilakukan secara teratur
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dari tanaman tersebut (Suryowinoto, 1997).
Pemanfaatan
Jenis-jenis tanaman Araucaria termasuk spesies Araucaria
heterophylla merupakan tanaman yang sering dipergunakan untuk keperluan
tanaman hias. Jenis-jenis tanaman Araucaria juga menghasilkan resin
(Tjitrosoepomo, 2002).
Tanaman yang menghasilkan resin dapat dipergunakan
untuk keperluhan bahan-bahan kosmetika. Kayu-kayu tua dapat dimanfaatkan
sebagai kayu bakar, tetapi jenis ini sangat cepat terbakar sehingga bara api
akan menjadi lebih cepat habis.
2. Beringin (Ficus benjamina L.)
![](file:///C:%5CUsers%5CSITIMA%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image006.jpg)
![](file:///C:%5CUsers%5CSITIMA%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image008.jpg)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo :
Urticales
Famili : Moraceae
(suku nangka-nangkaan)
Genus : Ficus
Spesies : Ficus
benjamina L.
Beringin banyak ditemukan
di tepi jalan, pinggiran kota atau tumbuh di tepi jurang. Habitus berbentuk Pohon, tinggi 20 – 25 m. Batang
tanaman tegak, bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, pada batang
tumbuh akar gantung, coklat kehitaman.
Batang
Pohon besar, tinggi 20 -
25 m, berakar tunggang. Batang tegak, bulat, permukaan kasar, cokelat
kehitaman, percabangan simpodial, pada batang keluar akar gantung (akar udara).
Daun
Daun dari tumbuhan beringin ini
yaitu tunggal, bersilang berhadapan, tepi rata, ujung pertulangan, menyirip,
hijau, bertangkai pendek,
letak bersilang berhadapan, bentuknya lonjong, tepi rata, ujung runcing,
pangkal turnpul, panjang 3 - 6 cm, lebar 2 - 4 cm, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga, buah dan biji
Bunga tunggal, keluar dari
ketiak daun, kelopak bentuk corong, mahkota bulat, halus, kuning kehijauan.
Buah buni, bulat, panjang 0,5 - 1 cm, masih muda hijau, setelah tua merah. Buah buni, bulat, panjang0,5-1cm, masih muda hijau,
setelah tua merah . biji : bulat, keras, putih.
Akar
Akar dari tumbuhan beringin ini
yaitu akar tunggang berwarna coklat.
Pemanfaatan
Pohon
beringin ini biasanya oleh masyarakat di pergunakan sebagai tanaman peneduh di
pinggir jalan dan juga sebagai penyerap karbon dioksida untuk menetralisir
polusi udara.
Pada daun
ficus benjamina berkhasiat sebagai obat sakit sawanan pada anak. Untuk
obat sawanan dipakai ±100gram daun ficus benjamina., dicuci dan
direbus dengan 5liter air selama 25 menit. Air rebusan setelah agak dingin
digunakan untuk memandikan anak yang sedang sakit.
3.Palem Putri (Veitchia
merillii)
![Description: C:\Users\SITI MARATUSHOLIHAH\Pictures\TUGAS TTT\DSC01915.JPG](file:///C:%5CUsers%5CSITIMA%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image010.jpg)
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus: Veitchia
Spesies: Veitchia merillii (Becc.) H. E. Moore.
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus: Veitchia
Spesies: Veitchia merillii (Becc.) H. E. Moore.
Palem putri memiliki
bentuk tubuh seperti palem raja hanya saja lebih kecil (sehingga disebut palem
putri). Palem ini menunjukkan kecantikkannya ketika sudah memiliki buah
layaknya putri raja memerkan perhiasannya.
Akarnya tumbuh dari pangkal batang, berbentuk
silinder, kurang bercabang tetapi biasanya tumbuh banyak dan masif (padat).
Akar palem ini biasanya menghunjam dalam ke tanah, sehingga mampu menopang
batang yang tumbuh menjulang tinggi (hingga 20m atau bahkan lebih).Batangnya
beruas-ruas dan tidak memiliki kambium sejati. Bila diiris melintang, batangnya
memperlihatkan saluran pembuluh yang menyebar di bagian dalamnya. Luka batang
ini cenderung tidak tertutup kembali, justru malah membesar atau malah
membusuk.
Daun majemuk dan tersusun menyirip tunggal
yang khas dan menjadi tanda pengenal yang paling mudah. Pada beberapa kelompok
ditumbuhi duri. Tangkai daun dilengkapi pelepah daun yang membungkus batang.
Bunga tersusun dalam karangan yang bila masih muda terlindung oleh seludang
bunga. Karangan bunga palem ini disebut mayang. Tangkai mayang ini bila dilukai
akan mengeluarkan cairan manis yang disebut nira. Dalam karangan bunga ini
terdapat bunga betina dan/atau bunga jantan. Jika keduanya ditemukan bunga
betina terletak di bagian lebih pangkal. Orang Jawa menyebut bunga betina
sebagai bluluk. Penyerbukan dilakukan oleh serangga atau burung. Buahnya
biasanya memiliki kulit luar yang relatif tebal, yang menutupi bagian dalam
(mesokarpium) yang berair atau berserat. Biji dilindungi oleh lapisan buah
bagian dalam (endokarpium) yang keras dan berkayu. Pada kelapa, lapisan ini
disebut sebagai batok. Serat buah dikenal juga sebagai sabut. Di dalam batok
terdapat biji yang ketika buah masih muda relatif cair dan berangsur-angsur
membentuk endapan yang semakin lama mengeras. Endapan ini biasanya mengandung
banyak lemak dan protein. Beberapa jenis masih menyisakan cairan di dalamnya.
Cairan ini dapat diminum sebagai minuman penyegar (seperti pada kelapa dan
siwalan).Buah palem biasanya berwarna coklat tua agak kehitaman biasanya
menempel pada pangkal batang atas.
Palem Putri Seperti palem
Raja, palem Putri sering ditanam di pinggir jalan. Bentuknya mirip palem Raja,
namun warna daunnya lebih hijau dan lebih lebar. Palem ini didatangkan dari
Madagaskar.
4.Kamboja(Plumeria acuminata
Ait)
![Description: C:\Users\SITI MARATUSHOLIHAH\Pictures\TUGAS TTT\DSC01913.JPG](file:///C:%5CUsers%5CSITIMA%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image012.jpg)
Kingdom:
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Gentianales
Famili: Apocynaceae
Genus: Plumeria
Spesies: Plumeria acuminata Ait
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Gentianales
Famili: Apocynaceae
Genus: Plumeria
Spesies: Plumeria acuminata Ait
Deskripsi tanamam :Tanaman kamboja di daerah Tanaman kamboja mempunyai pohon dengan tinggi batang 1,5 sampai 6 m, bengkok dan mengandung getah. Tumbuhan asal Amerika ini biasanya ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, taman.Tanaman Tumbuh di daerah dataran rendah 1 sampai 700 m di atas permukaan laut.Ketika besar akan berbentuk perdu.Rantingnya besar, daun berkelompok rapat pada ujung ranting, bertangkai daun panjang, daun memanjang berbentuk lanset (lanccolatus), panjang daun 20-40 cm, lebar 6-12,5 cm. Ujung daun meruncing (acuminatus), pangkal daun menyempit , tepi daun rata (integer), tulang daun menyirip, permukaan daun kasap (scaber), warna daun hijau muda sampai hijau tua tidak berbulu. Termasuk bangun daun tidak lengkap. Kamboja mempunyai rumus daun 3/8.Bunga dalam malai rata berkumpul di ujung ranting, kelopak kecil ,sisi dalam tanpa kelenjar, mahkota berbentuk corong, sisi dalam berembut, sisi luar kemerahan atau putih, sisi dalam agak kuning , putih, atau merah, berbau harum.
Bunga dari kamboja biasanya dapat
digunakan sebagai tanaman hias di rumah,taman dan di budidayakan sebagai nilai
ekonomi.Tangkai putik pendek, tumpul, lebar, bakal buah satu atau dua, saling
berjauhan, berbentuk tabung gepeng memanjang, panjang 18-20cm, lebar 1-2 cm.
Batang ( caulis ) : Batang kamboja berkayu dengan warna putih
kekuning-kuningan,Jika kamboja sudah besar dan mempunyai umur tua maka batang
kamboja semakin mengeras dan tanpak seperti kayu yang kokoh.Batang dari kamboja
juga dibungkus lapisan yang menyerupai kulit yang tebal pada kulit tersebut
juga banyak di tumbuh oleh organisme lain seperti liken.System akar pada pohon
kamboja ini adalah Tunggang sehingga
tumbuhan ini masuk tumbuhan dikotil.
Bunga
kamboja yang terserbuki, akan menghasilkan buah. Bentuk buah seperti pedang
dengan lebar antara 0,5 sd. 2 cm. dan panjang antara 7 sd. 20 cm. Kulit buah
keras berwarna hijau. Setelah sekitar dua bulan, buah akan menjadi tua dengan
ditandai kulit buah berubah menjadi kecokelatan. Apabila dipecah, di dalam buah
yang telah tua itu akan dijumpai biji yang bagian ujungnya dilengkapi rumbai
berupa bulu halus. Guna rumbai ini, untuk menerbangkan biji agar tumbuh jauh
dari tanaman induknya. Biji bunga kamboja ini bisa disemai dalam wadah berisi
media pasir dengan humus/kompos, yang ditaruh di bawah terik matahari. Apabila
biji ini berasal dari buah hasil penyerbukan sendiri (bunga dari satu individu
tanaman), tanaman baru yang dihasilkan akan sama dengan tanaman induknya. Kalau
biji ini berasal dari buah hasil persilangan, maka akan dihasilkan adenium
hibrida dengan bentuk dan sifat tanaman serta bunga yang berbeda dengan dua
induknya.
5.Pakis Haji(Cycas rumphii) Miq Nama umum pakis haji
![Description: E:\study\TUGAS TTT\DSC01917.JPG](file:///C:%5CUsers%5CSITIMA%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image014.jpg)
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Cycadophyta (sikad)
Kelas: Cycadopsida
Ordo: Cycadales
Famili: Cycadaceae
Genus: Cycas
Spesies: Cycas rumphii Miq
Deskripsi
Pakis haji berhabitus mirip palem tinggi sampai 6 m, kadang-kadang
bercabang. namun sebenarnya sangat
jauh kekerabatannya. Kemiripan ini berasal dari susunan anak daunnya yang
tersusun berpasangan.
Daun penuh melingkar di ujung, menyirip, panjang sampai 2.5 m dan 50-150 pasang
daun pinak. Semua pakis haji
berumah dua (dioecious) sehingga terdapat tumbuhan jantan dan betina. Bunga menyatu dalam cone, cone betina
pada ujung dengan banyak karpofil, panjang mencapai 50 cm. Serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan jantan dari runjung besar yang tumbuh dari ujung batang.Biji
membulat telur-menjorong, berwarna oranye. Alat betina mirip daun dengan biji-biji tumbuh dari samping. Alat betina tumbuh dari sela-sela ketiak daun. Habitat pakis haji Seringkali sepanjang pantai dan
hutan-hutan dataran rendah. Walaupun ia disebut "pakis", dan daun mudanya juga mlungker
sebagaimana pakis sejati, pakis haji sama sekali bukan anggota tumbuhan berspora tersebut.
Akar beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh
sejenis Cyanobacteria, Anabaena cycadeae, yang pada gilirannya menguntungkan kedua
pihak (simbiosis mutualistis). Akar yang terinfeksi akan
membentuk semacam bintil-bintil yang berisi jasad renik tersebut.
Manfaat tumbuhan : Bijinya dapat dimakan, diolah menjadi
tepung. Biji mentah beracun. Daun yang paling muda dimakan sebagai sayur.
Batangnya dapat menghasilkan semacam sagu. Tapal dari biji dan pepagan dipakai
untuk menyembuhkan pegal-pegal dan gangguan kulit. jenis ini juga penting
sebagai tanaman hias.
6.Kayu
putih (Melaleuca leucadendra)
![](file:///C:%5CUsers%5CSITIMA%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image016.jpg)
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Deskripsi
Kayu
putih dapat tumbuh di tanah tandus, tahan panas dan dapat bertunas kembali
setelah terjadi kebakaran. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah
sampai 400 m dpi., dapat tumbuh di dekat pantai di belakang hutan bakau, di
tanah berawa atau membentuk hutan kecil di tanah kering sampai basah.
Pohon, tinggi 10-20 m, kulit batangnya
berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan kulit yang
terkelupas tidak beraturan. Batang pohonnya tidak terlalu besar, dengan
percabangan yang menggantung kebawah.
Daun
tunggal, agak tebal seperti kulit, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian
daun berbentuk jorong atau lanset, panjang 4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm, ujung
dan pangkalnya runcing, tepi rata, tulang daun hampir sejajar. Permukaan daun
berambut, warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan, Daun bila diremas atau
dimemarkan berbau minyak kayu putih.
Perbungaan
majemuk bentuk bulir, bunga berbentuk seperti lonceng, daun mahkota warna
putih, kepala putik berwarna putih kekuningan, keluar di ujung percabangan.
Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat muda sampai coklat tua.
Bijinya halus, sangat ringan seperti sekam,
berwarna kuning. Buahnya sebagai obat tradisional disebut merica bolong. Ada
beberapa varietas pohon kayu putih. Ada yang kayunya berwarna merah, dan ada
yang kayunya berwarna putih. Rumphius membedakan kayu putih dalam varietas daun
besar dan varietas daun kecil. Varietas yang berdaun kecil, yang digunakan untuk
membuat minyak kayu putih. Daunnya, melalui proses penyulingan, akan
menghasilkan minyak atsiri yang disebut minyak kayu putih, yang warnanya
kekuning-kuningan sampai kehijau-hijauan. Perbanyakan dengan biji atau tunas
akar.
Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari yang panas orang yang berdekatan
dengan pohon ini akan dapat membauinya dari jarak yang cukup jauh.
Manfaat
Minyak kayu putih sangat
penting dalam menjaga kestabilan dan Fungsi tubuh, Di peruntukan bagi
pengobatan luar. Minyak Kayu putih dapat mengobati keluhan-keluhan seperti:Masuk
Angin,Reumatik, Radang Usus, Diare, Radang Kulit, Demam,Flu,Perut kembung
serta Peleman otot, Memberikan rasa
hangat pada tubuh,Sakit gigi, Sakit kepala, Sakit telinga, Pegal- pegal dan
encok, Kejang pada kaki,Gatal di gigit serangga,Luka baru, Luka bakar dan
Sebagai obat batuk.
Sejumlah penelitian juga
membuktikan, tanaman ini berkhasiat diaforetik (peluruh keringat), analgesik
(pereda nyeri), desinfektan (pembunuh kuman), ekspektoran (peluruh dahak), dan
antispasmodik (pereda nyeri perut).(KMPS). menghilangkan rasa sakit, membunuh
kuman, mengencerkan dahak, dan antikejang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar