Sabtu, 30 Juni 2012


Identifikasi Tumbuhan Paku di Kawasan Coban Rondo
Waktu penelitian minggu,11 Maret 2012 pukul 10.00-13.00 WIB
1.Diplazium esculentum (SITI MAR’ATUSH SHOLIHAH)
2. Davallia trichomanoides Bl./ davallia sp (MEGA PUSPITA SARI)
3. Gleichenia linearis (Burm. f.) C. B (AKHMAD SHONHAJI)
1.Diplazium esculentum
Sinonim
Anisogonium esculentum Presl
Diplazium malabaricum Spreng.
Athyrium esculentum Copel
Nama Lokal Paku Sayur        
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
       Divisio      Pteridophyta
            Classis            Pteridopsida
                SubClassis         Polypoditae
                       Ordo                 Polypodiales
                            Familia              Polypodiaceae
                                   Genus                Diplazium
                                             Species          Diplazium Esculentum
      (boughton,2005)

Deskripsi
                   Diplazium esculentum banyak di temukan di pegunungan dan tempat-tempat dataran tinggi lainnya.Tumbuhan paku ini berasal dari Amerika dan sangat terkenal karena paku ini di gunakan untuk makanan.Tumbuhan paku ini kebanyakan berbentuk semak,akan tetapi ketika membesar akan menyerupai pohon.
            Diplazium sebagian besar merupakan genus tropis, di america utara hanya tiga spesies seperti Diplazium pycnocarpon. Diplazium salah satu termasuk dalam atrium dan asplenium. umumnya alternatif nama dimasukkan berasal dari sebelum asplenium (boughton,2005).
Diplazium tumbuh di daerah pegunungan yang ketingiannya sekitar 1.350 m. Oleh karenanya banyak terdapat di gunung arjuna dan gunung patuha terutama pada daerah yang banyak sumer air(Sastrapradja,1985).
Diplazium hidup di seluruh kepulauan Macaronesia: Canary Islands, Azores, Madeira dan Cape Verde dan di wilayah Algeciras di provinsi Cadiz, termasuk di Taman Alam Los Alcornocales, yang berlangsung sebuah habitat yang sama ke hutan salam, hangat dan lembab sepanjang tahun (Bibiloni, 2011).
Paku sayur memiliki akar yang gemuk, liat akar yang sering berkumpul dapat dijual. Tangkai berwarna hijau dan agak halus, dengan panjang 20-50 cm. Pada daun 2 – 3 pinnate, 5-3 menyirip, dan panjangnya 50-80 cm. Yang pinnules berbentuk pisau pembedah dengan panjang 2-5 cm dan agak kasar bergerigi. Para sori yang dangkal, diatur di pasang di sisi pembuluh darah atau veinlets. Tumbuhan ini banyak dijumpai di lembah-lembah di pinggir sungai terlindung pada tanah yang kaya bahan organik. Dapat tumbuh dari ketinggian 350 m -1600 m lebih.
Daun Majemuk, menyirip, lanset, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 5-6 cm, lebar 1-2 cm, tangkai silindris, berambut, pertulangan menyirip, hijau. Ental yang muda ditutupi oleh sisik berwarna coklat muda. Tersusun atas 15 pasang anak-anak daun panjangnya 40 cm dan lebarnya 8 cm. Tekstur daun agak kaku dengan tepi bergigi berwarna hijau gelap.Batang Tegak nampak berdaging dengan ental banyak mencapai panjang 1,2 m lebih. Akar Serabut, hitam.Sori Tumbuh di sepanjang urat anak daun pada ketiak anak daun tumbuh tunas untuk perbanyakan diri. Spora dihasilkan pada sporofil, terutama di permukaan bawah daun, berwarna coklat.
Rhizoma merambat ke errect, bersisik: rimpang-sisik bergigi, malai berlekuk dengan lekukan khas dan membuka. Daun pakis sederhana untuk pinnately gabungan menyirip urat, atau melapisi dengan gambaran yang mirip untuk membentuk areoles persegi empat agak penuh pada setiap samping veinlets (seperti venasi goniopteroid) biasanya berbulu atau bersisik pada sumbu. Sori memanjang di sepanjang vena indusia bulan sabit, sering berdekatan dengan bukaan sebelahnya dan sebaliknya, batangnya tegak (tagawa , 1979).
Pada suku polypodiaceae,sporangium muncul dari suatu penonjolan jaringan daun yang di namakan plasenta atau reseptaculum,dan sebelum masak sorus ditutupi oleh selaput yang dinamakan indusium.Anulus bekerja sebagai suatu mekanisme kohesi dan menyebabkan terbukanya sporangium serta terlemparnya spora keluar melalui celah pada stomium(tjitrosoepomo,1991).
Suku polypodiaceae letak sorus berada pada tepi atau dekat tepi daun,dapat pula terletak pada urat-urat daun,bentuk garis,memanjang atau bulat.Sporangium kadang-kadang sampai menutupi permukaan bawah daun yang fertil,sporangium bertangkai dengan anulus vertikal,tidak sempurna jika masak,pecah dengan celah melintang.Indusium ada atau tidak ada,melekat pada satu sisi saja kadang-kadang berbentuk ginjal atau perisai dengan tepi rata atau bertoreh.Rimpang merayap atau berdiri,mempunyai ruas-ruas yang panjang jarang memperlihatkan batang yang nyata.Daun bermacam-macam berbentuk tunggal atau majemuk dengan urat-urat daun yang bebas atau saling berdekatan.Akar dan daun seringkali bersisik(tjitrosoepomo,1991).
Reproduksi dengan spora dan vegetatif dengan rimpang. Berdasarkan bentuknya, spora bisa dibedakan menjadi dua macam yaitu monolet ( bilateral ) yang berbentuk seperti biji kacang atau membulat dan trilet ( Sulisetijono, 2010 : 37 ).
Reproduksi aseksual dan seksual akan menghasilkan Sporophytes, pengetahuan tentang pengambilan proporsional dari reproduksi vegetatif sangat penting dalam menafsirkan pola demografis. ada sarana dasar produksi sporophytes yang tidak melibatkan pembuahan: (1)apogamy,(2)kuncup produksidan (3) rimpang percabangan diikuti oleh disintegrati(mehltreter,2010)
Manfaat
Banyak ayat-ayat Al-Quran yang menunjukkan bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah mempunyai manfaat bagi manusia, salah satu dari ayat-ayat tersebut yaitu:
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.
Surat Al-baqarah ayat 29 ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang ada di muka bumi ini pasti ada manfaatnya, baik manfaat yang sudah diketahui maupun manfaat yang masih dalam proses pencarian, untuk itu tidak ada salahnya manusia belajar dari Kalam Allah baik yang tersurat maupun yang tersirat untuk meningkatkan iman kita pada Allah SWT. Diplazium esculentum swartz bermanfaat sebagai :
Daun muda jauh lebih diinginkan dan dimakan di semua bagian baik mentah atau dimasak. Mereka digunakan sebagai sayuran, atau sebagai bahan minuman. Mereka adalah sumber kalsium, yang sangat baik sumber fosfor dan sumber yang baik dari besi serta mengandung vitamin B. Di Filipina daun muda digunakan dengan gula, karena baik untuk hemoptisis dan batuk biasa. Di Indonesia paku ini tersebar mulai dari Sumatera, Jawa, Sulawesi sampai ke Irian.
Daun Diplazium esculentum selain dapat digunakan senagai sayuran, juga berkhasiat sebagai obat gosok untuk menghilangkan bau keringat. Untuk menghilangkan bau keringat dipakai ± 15 gram daun Diplazium esculentum yang masih muda, dicuci dan ditumbuk halus lalu digosokkan pada ketiak.
Kegunaan dalam keadaan darurat di hutan
Tunas muda tumbuhan ini dapat digunakan untuk bahan makanan baik dimakan langsung, disayur, ditumis atau dikukus.









DAFTAR PUSTAKA

Bibilon, Joan ,2011.http://mundani-gardeni.blogspot.com/
Boughton, elizabeth, 2005, a field guide to fern and their related
families:northeastearn and central north america second edition. New york: Peterson field guides
Mehltreter, klaus, 2010, Fern ecology . tokyo: cambridge university press
Setijati Sastrapraja.1985 ,Proyek Studi Potensi Sumber Daya Alam Indonesia,             Studi Potensi Sumber Daya Nabati, Lembaga Biologi Nasional, LIPI
              Sulisetjono.2010.Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Tagawa , 1979, Flora of thailand, Bangkok: the chutima press
Tjitrosoepomo.1991.Taksonomi tumbuhan.Yogyakarta:UGM Press





3. gleichenia linearis
 
                                                            gleichenia linearis      
Paku Rasam
Gleichenia linearis (Burm. f.) C. B
Nama umum Indonesia: Paku rasam, reusam, paku rotan, paku resam
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
             Kelas: Gleicheniopsida
                 Sub Kelas: Gleicheniatae
                     Ordo: Gleicheniales
                         Famili: Gleicheniaceae
                             Genus: Gleichenia
                                 Spesies: Gleichenia linearis (Burm. f.) C. B

Deskripsi
Paku Andam (Gleichenia lineari)
  Tumbuh melilit dan bercabang seperti garpu
  Tumbuh hingga 2.800 mdpl
  Tinggi mencapai 3 – 10 kaki
  Akar rimpang yang tumbuh di dekat permukaan tanah keluar batang yang keras yang  tumbuh keatas.

Nama ilmiah Gleichenia linearis dan nama lain dari tanaman ini yaitu Paku Rasam, Suku gleicheniaceae.
Andam merupakan jenis Pteridophyta (paku-pakuan) besar yang biasa tumbuh pada tebing-tebing di tepi jalan di pegunungan.
Andam banyak tumbuh di tempat-tempat teduh, lembab, dan subur di daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia, Andam sering dijumpai di tebing-tebing di sekitar Sumatera dan Kalimantan dengan ketinggian hingga 2.800 mdpl. Tingginya dapat mencapai 3 – 10 kaki. Ada pula Andam yang tumbuh subur dan lebat di hutan-hutan Hawaii.
Paku-pakuan ini tumbuh melilit dan bercabang seperti garpu. Akar rimpangnya tumbuh di dekat permukaan tanah dan keluar batang keras yang tumbuh keatas. Tumbuhan ini mudah dikenal karena peletakan daunnya yang menyirip berjajar dua dan tangkainya bercabang mendua (dikotom). Pada permukaan bawah daunnya terdapat stomata atau bintil-bintil yang berfungsi sebagai alat pernapasan.
Andam ternyata masuk dalam jenis gulma (tanaman pengganggu), karena kehadirannya di beberapa tempat sering mendominasi permukaan tanah sehingga tumbuhan lain yang berada di dekatnya menjadi terhambat pertumbuhannya.
Andam yang dianggap sebagai tanaman liar dan pengganggu di habitatnya ini ternyata bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku kerajinan anyaman yang bernilai jual. Hal ini karena andam mengandung zat tanduk, anti rayap, dan tahan terhadap udara lembab yang mampu melebihi kekuatan rotan.

Penggunaan
  Pemecah bisul
  Obat luka memar
  Obat batuk
  Pena kaligrafi


DAFTAR PUSTAKA

Bibilon, Joan ,2011.http://mundani-gardeni.blogspot.com/
Boughton, elizabeth, 2005, a field guide to fern and their related
families:northeastearn and central north america second edition. New york: Peterson field guides
Mehltreter, klaus, 2010, Fern ecology . tokyo: cambridge university press
Setijati Sastrapraja.1985 ,Proyek Studi Potensi Sumber Daya Alam Indonesia,             Studi Potensi Sumber Daya Nabati, Lembaga Biologi Nasional, LIPI
              Sulisetjono.2010.Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Tagawa , 1979, Flora of thailand, Bangkok: the chutima press
Tjitrosoepomo.1991.Taksonomi tumbuhan.Yogyakarta:UGM Press





Tidak ada komentar:

Posting Komentar